TUGAS 4
SISTEM BERKAS
NAMA : Prasasti Seli Fera Sadila
NIM : 131051061
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Sistem dapat diartikan sekumpulan komponen yang
saling berinteraksi untuk menghasilkan suatu hal atau tujuan.
Berkas adalah sebuah unit tempat menyimpan
informasi. dapat diakses lebih dari satu proses, dapat dibaca, dan bahkan
menulis yang baru.
Sedangkan Sistem Berkas adalah sistem
penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data pada alat penyimpanan eksternal,
dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu.
Pengertian organisasi berkas adalah teknik atau
cara untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam berkas/file.
Record adalah merupakan kumpulan dari data yang
terstruktur. Dalam record setiap elemen bisa mempunyai data yang berbeda antara
satu dengan yang lainnya.
Model dasar berkas file terdiri atas 4 macam,
yaitu: (1) Sequential, (2) Relative, (3) Index Squential dan (4) Multi Key.
1.2. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa
pengertian Organisasi Berkas Index Sequential ?
2. Hal-hal
yang berhubungan dengan Organisasi Berkas Index Sequential ?
3. Apa
keuntungan dan kerugian pada Organisasi Berkas Index Sequential ?
4. Bagaimana
tahapan-tahapan dalam penyusunan Organisasi Berkas Index Sequential?
5. Apa yang
dimaksud dengan struktur pohon?
6. Apa yang
dimaksud dengan pohon biner?
7. Implementasi Organisasi
Berkas Index Sequential
1.3. Maksud
dan Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan makalah ini
bertujuan untuk :
1. Sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Berkas dan
Pengarsipan Semester IV
2. Menjelaskan
tentang Organisasi Berkas Index Sequential.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Organisasi Berkas Indeks
Sequential
Organisasi berkas indeks sequential adalah
berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara
sequential (berurutan) maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya.
Atau bisa diartikan bahwa berkas index sequential ini merupakan kombinasi dari
berkas sequential dan berkas relatif.
Organisasi berkas ini mirip dengan Organisasi
Berkas Sequential dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file,
hanya saja ada tambahan indeks yang digunakan untuk mencatat posisi atau alamat
dari suatu kunci rekaman di dalam file.
2.2. Hal-Hal Yang
Berhubungan Dengan Organisasi Berkas Index Sequential
2.2.1. Jenis
Akes Berkas Index Sequential :
1) Akses
Sequential (suatu cara pengaksesan record yang didahului pengaksesan
record-record didepannya). Contoh Magnetic Tape.
2) Akses
Direct (suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh
record yang ada). Contoh: Magnetic Disk.
2.2.2. Jenis
Proses Berkas Index Sequential :
1) Batch
(proses mengolah data dengan menghimpunnya terlebih dahulu kemudian mengatur
dan mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang disebut batch atau bisa
diartikan suatu proses yang dilakukan secara group dan kelompok). Contoh File
ada kalau didukung file lain, file nilai, ada dosen, mahasiswa, dan lain-lain.
2) Interactive
(mengolah data dengan saling berhubungan atau berkaitan secara langsung yang
dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record). Contoh pencarian IPK
mahasiswa yang lebih dari 3.
2.2.3. Struktur
Berkas Index Sequential:
1) Index
=binary search tree
2) Data
=sequential
Index-nya digunakan untuk melayani sebuah
permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu. Sedangkan data-nya digunakan
untuk mendukung akses squential terhadap seluruh kumpulan-kumpulan record.
2.3. Keuntungan
dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Index Sequential :
2.3.1. Kegunaan
Sekaligus Keunggulan Index Sequential File
· Bentuk file
yang paling banyak dipakai.
· Dipakai
bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
· Sebuah
record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve
(dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
· Sangat
sesuai untuk proses secara on-line
· Bisa juga
diakses secara sequential
· Mempunyai
semua keunggulan dari sequential file
2.3.2. Kelemahan
Index Sequential File
· Search/pencarian
hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang mengurutkan file
Performance.
· Diperlukan
perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file ini,
harus semuanya diproses terlebih dahulu.
· Data
yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
· Posisi
data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa
berubah saat proses selesai dilakukan.
· Tidak
bisa dilakukan secara langsung.
2.4. Tahapan Dalam Organisasi
Berkas Secara Sequential
Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas
secara sequential, yaitu :
1. Pengumpulan
Data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan
klasifikasi yang membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data
akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik.
2. Pemasukkan
Data ( Input Data )
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan
tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device
penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device
penyimpanan lainnya.
3. Pengeditan
Data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara
sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses
input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam
tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit ).
4. Penyortiran
Data Yang Telah Di Edit
Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran.
Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya
data yang telah di edit tersebut kan di sortir.
2.5. STRUKTUR POHON
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari
sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root, dan
sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam
susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering
ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi,
daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Pada contoh gambar tersebut,
indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk
melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan
berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap
seluruh kumpulan record-record.
2.7. IMPLEMENTASI ORGANISASI
BERKAS INDEX SEQUENTIAL
Ada 2 pendekatan dasar untuk
mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential , yaitu:
1. Blok
Indeks dan Data (Dinamik)
2. Prime
dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut
mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana masing-masing
menempati berkas yang terpisah.
Alasannya :
Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian
indeks dan bagian data, dimana masing-masing menempati file yang terpisah.
Karena diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing
file tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access
Storage Device (DASD).
Keterangan:
1. Blok Indeks dan Data
(Dinamik)
Pada pendekatan ini berkas indeks
dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur
tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sekuensial dengan ruang bebas
yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun
data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi,
data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok index diorganisasi
secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya
berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok
data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di tingkat selanjutnya
dan seterusnya menuju ke blok data yg akan mendapatkan record yg dicari secara
direct.
Bila dilakukan penyisipan data dan
blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/
padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok
baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan
track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/
padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan membentuk track
baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data
area-nya
.Contohnya ;
Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap seluruh kumpulan record-record.
2.7. IMPLEMENTASI ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL
Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan
konsep dari organisasi berkas indeks sequential , yaitu:
1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)
2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut mengunakan
sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati
berkas yang terpisah.
Alasannya :
Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks
dan bagian data, dimana masing-masing menempati file yang terpisah. Karena
diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing file
tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access
Storage Device (DASD).
Keterangan:
1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)
Pada pendekatan ini berkas indeks dan
berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree,
sedangkan berkas data mempunyai struktur sekuensial dengan ruang bebas yang
didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data
dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data
dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok index diorganisasi
secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya
berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data
(misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di tingkat selanjutnya dan
seterusnya menuju ke blok data yg akan mendapatkan record yg dicari secara
direct.
Bila dilakukan penyisipan data dan blok
tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding
lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru. Tentu,
mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan
track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/
padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan membentuk track
baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data
area-nya
.Contohnya ;
Pada gambar tersebut ada N blok data
dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key
terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai
key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk
seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok
data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses
record tertentu, misal kita ingin mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan
tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari
pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang
ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan
menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah
pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok
data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada
blok ini record tersebut ditemukan.
2. Prime dan
Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan lain untuk
mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks
dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik hardware (fisik)
dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key.
Indeksnya ada beberapa tingkat,
misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index. Berkas datanya secara
umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area.
Contohnya :
Setiap cylinder dari alat penyimpanan
mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada
prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah
indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Dalam sebuah track data, tracknya
disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari indeks dalam
berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari indeks
dinamakan cylinder indeks.
Entry pada master indeks: nilai
key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder indeks: nilai key tertinggi,
nomor cylinder.
Contoh Pengaksesan:
Misal : mengakses dengan nilai key BAT
Ø Pertama : Cari pada master indeks,
Ø Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka
pointer dari LYNX akan menunjuk ke cylinder index,
Ø Ketiga : Karena BAT ada di depan
ELEPHANT, maka pointer dari ELEPHANT akan menunjuk ke track 0 dari cylinder 1,
Ø Keempat : Karena BAT ada di belakang
BABOON dan di depan COW, maka pointer dari BABOON akan menunjuk ke track 2,
Ø Kelima : Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.
Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan
untuk mengakses data secara sequential akan dilakukan dengan
mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari data diatas maka didapatkan
kesimpulan yaitu Organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang
disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara
direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential data merupakan
segala sesuatu yang masih dalam bentuk bahan mentah yang akan diproses. Data
yang sudah diproses tersebut dan berguna bagi orang yang menerimanya ini
disebut sebagai informasi.
Indeks disusun berdasarkan binary search tree dan digunakan untuk
melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu.
Berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh
kumpulan record-record. Pada pendekatan ini kita menyusun data
dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik, jadi
berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok.
· Berkas indeks mempunyai struktur tree
· Berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang
didistribusikan antar populasi record.
Didalam organisasi Berkas index
sequential ini ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari
organisasi berkas indeks sequential , yaitu: Blok Indeks dan Data (Dinamik) ,
Prime dan Overflow Data Area (Statik) .
DAFTAR PUSTAKA
1. Download artikel dari
http://oktosetia.blogspot.com/2011/12/materi-mata-kuliah-sistem-berkas.html
2. http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-sequential.html
3. http://journal.mercubuana.ac.id/data/1Bab5.doc
4. Power Point dari Sukma Firdaus, S.Si., M.T.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar